Komda PGPKT (Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian) Kabupaten Toraja Utara melaksanakan kegiatan Kaderisasi Siswa Sadar Bising di STIKPAR Toraja Utara, Sabtu, 13 Desember 2025. Kegiatan ini diikuti siswa SMA/SMK dari tujuh sekolah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya kebisingan dan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran sejak dini.
Kegiatan dikemas dalam bentuk workshop satu hari yang membahas dampak kebisingan terhadap pendengaran, pencegahan gangguan pendengaran, serta peran siswa sebagai agen edukasi di lingkungan sekolah dan keluarga.
Pelaksanaan kegiatan berada di bawah penanggung jawab dr. Tjandra Manukbua, Sp.THT-KL dan dr. Vithari A. Sarambu, Sp.THT-KL, bekerja sama dengan Perhati-KL Cabang Sulselbar Papua, IDI Cabang Toraja Utara, serta Legio Maria Kevikepan Toraja.
Dari kegiatan ini, 40 siswa SMA/SMK ditetapkan sebagai kader sadar bising, didampingi oleh 10 guru pendamping yang akan berperan dalam mengedukasi lingkungan sekolah terkait pencegahan gangguan pendengaran.
Ketua Komda PGPKT Toraja Utara, Damayanti Batti, S.IP., M.A., menekankan bahwa gangguan pendengaran tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga dapat mengganggu produktivitas dan menyebabkan keterisolasian sosial.
“Pada anak-anak, dampaknya jauh lebih berat karena dapat memengaruhi tumbuh kembang hingga dewasa,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2025, Komda PGPKT Toraja Utara secara aktif melakukan deteksi dini dan penanganan gangguan pendengaran, termasuk melalui kegiatan Bersih-Bersih Telinga (BBT) bagi seluruh anak TK di Kabupaten Toraja Utara serta pelatihan bagi tenaga medis dan petugas puskesmas.
“Para siswa ini diharapkan menjadi duta sadar bising yang mampu mengampanyekan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat,” tambahnya.
Program kaderisasi siswa sadar bising, lanjut Damayanti, merupakan langkah strategis untuk memperluas edukasi kesehatan pendengaran melalui peran aktif generasi muda.
Diskominfo-SP - 2025
